SEDOTWCBANGKALANMADURA.com, BANGKALAN - Provinsi Jatim masih belum memutuskan lokasi (penlok) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan berfikir keras. Pasalnya saat ini TPA Desa Buluh, Kecamatan Socah telah overload menembus 214 meter kubik sampah pasar dan sampah rumah tangga setiap harinya dengan hanya luas 2,5 hektare. Baca Juga: (
Jasa Sedot WC Socah Bangkalan )
Semenjak beroperasinya jembatan Suramadu pada pertengahan 2009 silam, sampah yang dibawa ke TPA Socah terus meningkat. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Imam Safri menjelaskan. "Sampah rumah-rumah makan memang langsung dibuang ke TPA jumlahnya mencapai 214 meter kubik perhari". Beliau menjelaskan, pihaknya saat ini untuk sementara melakukan pemadatan setiap minggunya untuk mengurangi penumpukan sampah, sambil menunggu penlok turun dari Provinsi.
Sekedar untuk diketahui, mulai tahun 2013 peningkatan sampah sangat signifikan mencapai 186 meter kubik pada setiap harinya. Pda tahun berikutnya, peningkatan sampah harian selalu konsisten naik sebanyak 8 persen, selaras dengan pertumbuhan populasi penduduk semenjak dibukanya jembatan Suramadu.
Pada saat kami temui kepala DLH Kabupaten Bangkalan Ishak Sudibyo menyatakan, untuk mengurangi volume sampah di TPA Socah, pihaknya saat ini menggalakan program pengolahan sampah untuk di daur ulang menjadi barang yang bermanfaat. Nantinya setiap warga akan diarahkan untuk mengirim sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) 3R atau ke 11 bank sampah yang telah disebar di kota Bangkalan.. Sampah-sampah setoran warga akan diolah di tiga TPST yang berlokasi di Pejagan, Bancaran, dan Perumahan Lavender.
Untuk rencana pembangunan TPA baru, pihaknya telah mengajukan tiga lokasi. Salah satunya adadi Kecamatan Tragah seluas kurang lebih 10 hektare. Setelah penlok turun, akan berlanjut pada DED (Detailed Engineering Design), sambil menunggu perubahan struktur SOTK baru.
Berita ini telah tayang sebelumnya pada http://jatim.tribunnews.com/2017/09/07/sampah-rumah-tangga-dan-sampah-pasar-di-bangkalan-mulai-tak-tertampung-di-tpa